Skip to main content

Posts

Showing posts from December 14, 2011

Jaka Lola 12 -> karya : kho ping hoo

Akan tetapi dua orang mandor itu tidak berpendapat dermkian. Mereka adalah orang-orang kang-ouw yang kasar, yang tahu akan wanita-wanita pandai ilmu silat seperti Siu Bi. Mereka malu dan marah sekali, akan tetapi untuk beberapa menit mereka tak berdaya ka-rena ketika terbanting tadi, muka mere-ka mencium lumpur sehingga sibuk mereka membersihkan lumpur dari mata, hidung, dan mulut, meludah-ludah dan menyumpah-nyumpah. Empat orang kawan mereka sudah datang berlari, diikuti para pekerja yang ingin melihat apa yang terjadi di situ. Para pekerja ketika melihat teman-temannya berlutut menghadapi Siu Bi dan me-lihat dua orang mandor merangkak dengan muka penuh lumpur seperti monyet, segera mengerti atau dapat menduga duduknya perkara. Tanpa banyak komen-tar lagi mereka segera menjatuhkan diri berlutut dan mengangguk-anggukkan ke-pala kepada Dewi Kwan Im yang menjelma sebagai gadis cantik dan sedang menolong mereka itu! Empat orang mandor tadinya masih belum menduga apa yang terjadi, akan tet

Jaka Lola 11 -> karya : kho ping hoo

Bukan main terharunya hati Yo Wan. Ingin dia menangis menggerung-gerung oleh kasih sayang yang besar, yang di-limpahkan mereka kepadanya. Akan tetapi dia maklum bahwa suhunya tidak suka akan sikap cengeng macam ini, maka dia menekan perasaannya, lalu berpamit. Takut kalau-kalau air matanya bercucuran, setelah mendapat ijin dia lalu melangkah ke luar dengan langkah lebar, lalu berlari-larian secepatnya me-ninggalkan tempat itu agar tidak ada orang melihat betapa air matanya bercucuran di sepanjang jalan. Akan tetapi sepasang suami isteri yang sakti itu tahu akan hal ini. Hui Kauw terisak menangis. "Dia anak baik....." katanya. "Sebaliknya anak kita yang akan rusak kalau terus-terusan mendapat kemanjaan yang luar blasa di sini. Hui Kauw, kita harus pergi dari sini, kembali ke Liong thouw-san, sekarang juga." Bukan main girangnya hati Hui Kauw mendengar ini. Memang inilah yang men-jadi idam-idaman hatinya, namun tadinya Kun Hong menaruh keberatan karena dia ingin membi

Jaka Lola 10 -> karya : kho ping hoo

Yang paling bingung dan kaget setengah mati adalah Souw Kiu sendiri. Pedang kayu di tangan bocah itu bukan main hebatnya, gerakannya aneh, daya tahannya amat kokoh kuat dan setiap kali beradu dengan pedangnya sendiri, tangannya tergetar hebat. la menjadi penasaran sekali. Masa dia harus meng-aku kalah terhadap seorang kacung kuda? Kalau dia dikalahkan oleh seorang tokoh Hoa-san-pai, masih tidak apa, akan tetapi oleh seorang kacung kuda masih bocah lagi? Dua puluh jurus telah lewat dan da-lam penasarannya, Souw Kiu tiba-tiba mengeluarkan bentakan nyaring sekali dan pedangnya melakukan terjangan kilat. Hui Kauw menutup mulutnya dan seluruh urat tubuhnya menegang. Sebagai seorang ahli pedang, ia maklum bahwa pengemis itu melakukan serangan nekat, mengajak adu nyawa. la sudah siap untuk menyam-bar dan menolong muridnya, akan tetapi dia tidak mau tergesa-gesa karena kalau keadaan Yo Wan tidak berbahaya lalu ia menolongnya, hal itu akan merendahkan diri sendiri. Yo Wan sudah mempelajarl bany