Betapapun juga, keroyokan ular-ular itu membuat Cui Sian repot. Menghadapi Ang-hwa-Nio-nio saja ia sudah mengerahkan seluruh perhatiannya karena memang wanita itu amat ganas dan berbahaya, apalagi sekarang dibantu oleh Ouwyang Lam yang tidak rendah kepandaiannya. Maka sambaran ular-ular dari belakang dan kanan kiri, benar-benar membuat ia sibuk sekali dan ngeri. la maklum bahwa sekali saja tergigit ular hijau, nyawanya takkan tertolong lagi. Sudah puluhan ekor ular terbabat mati oleh pedangnya, dan bangkai ular itu bertumpuk dan berserakan di sekelilingnya, menyiarkan bau yang amis dan memuakkan, bau yang mengandung racun pula. Cui Sian terkejut dan berusaha sedapat mungkin untuk menahan napas mengerahkan sinkang melawan bau yang memuakkan itu. Akan tetapi karena di lain fihak ia diserang hebat oleh Ang-hwa Nio-nio dan Ouwyang Lam dan di-ancam pula semburan ular-ular beracim, berkali-kali perhatiannya terpecah dan tappasengaja ia menyedot dan terserang bau amis itu. Kepalanya mulai pen...
Ebook di dalam web ini di ambil dari berbagai sumber di internet, untuk menambah pengetahuan tentang komputer dan pemrograman komputer dan memberikan hiburan di waktu senggang dengan membaca cerita silat dan melestarikan cerita-cerita silat indonesia