Ibunya datang membawa air panas. Ia cepat mengusir rasa jengah dan malu ketika melihat keadaan Kun Hong yang setengah telanjang itu, malah perasaan ini lenyap sama sekali dan terganti rasa ngeri dan cemas melihat betapa dada pemuda buta itu tergurat dari atas ke bawah, juga dagunya terluka dan pangkal paha sebelah belakang biru mengembung, punggungnya juga kebiruan. Napas pemuda itu terengah-engah, badannya panas sekali. Dengan air mata mengalir saking bingung dan cemasnya, janda itu lalu membersihkan luka-luka Kun Hong dengan kain yang dicelup air panas. Hilang sudah semua rasa malu dan segan. Air matanya mengalir makin deras ketika ia melihat betapa wajah yang tampan itu nampak pucat dan mulutnya terbuka menahan nyeri. "A Wan, lekas kau pergi panggil sinshe (tukang obat) Thio di jalan raja utara. Katakan ada orang sakit, luka-luka, lekaslah!" "Baik, Ibu. Kasihan paman buta, bagaimana kalau dia....... mati.......?" "Hushh.......? Jangan bicara dengan siapa jug...
Ebook di dalam web ini di ambil dari berbagai sumber di internet, untuk menambah pengetahuan tentang komputer dan pemrograman komputer dan memberikan hiburan di waktu senggang dengan membaca cerita silat dan melestarikan cerita-cerita silat indonesia