Mendengar ini menggigil kedua kaki Hui Kauw dan serta merta ia menjatuhkan diri berlutut di depan nyonya itu, memeluk kedua kakinya sambil menangis! The Sun dan Bhong Lo-koai sudah mencelat dari tempat duduk masing-masing karena tadinya mengira bahwa gadis aneh itu hendak melakukan penyerangan, akan tetapi melihat Hui Kauw hanya menangis sambil memeluk dan menciumi kaki nyonya itu, mereka saling pandang dan berdiri bengong. Juga Kwee-taijin berdiri dari kusinya dan memandang dengan penuh keheranan. "Nyonya....... kau periksalah ini......." Hui Kauw sambil menangis dan dengan kepala tunduk menyingkap rambutnya memperlihatkan tengkuk. Nyonya Kwee, suaminya dan juga dua orang tamu itu memandang dan karena Hui Kauw berlutut di atas lantai, mudah bagi mereka untuk melihat betapa kulit yang kuning halus dari tengkuk itu ternoda oleh sebuah tahi lalat merah sebesar kedele. Hening sejenak, semua orang seperti kena sihir, kemudian Nyonya Kwee mengeluh, membungkuk meraba tengkuk, meman...
Ebook di dalam web ini di ambil dari berbagai sumber di internet, untuk menambah pengetahuan tentang komputer dan pemrograman komputer dan memberikan hiburan di waktu senggang dengan membaca cerita silat dan melestarikan cerita-cerita silat indonesia