Kun Hong mendengar ini merasa bulu tengkuknya meremang dan dia sudah bergerak hendak pergi diam-diam dari tempat itu, menjauhi mereka dan tidak sudi mencuri dengar percakapan semacam itu. Akan tetapi tiba-tiba tangannya dipegang oleh tangan Hui Kauw yang mencengkeram erat-erat, diguncang-guncang sedikit seperti memberi isyarat agar dia jangan bergerak. Kun Hong merasa heran sekali mengapa tangan nona itu dingin dan gemetar. Tentu saja dia tidak tahu betapa dengan muka pucat gadis ini melihat betapa adiknya itu membujuk rayu, memeluk-meluk dengan sikap yang tidak tahu malu. Tiba-tiba Kun Hong merasa dadanya sakit. Teringatlah dia ketika dahulu mencuri dengar percakapan antara Hui Kauw dan ibu angkatnya. Ching-toanio pernah memakinya tergila-gila kepada Bun Wan! Hemm, apakah sekarang Hui Kauw menjadi cemburu dan iri hati melihat pemuda Kun-lun yang digilainya itu bercumbu rayu dengan Hui Siang? Aneh sekali, pikiran ini yang menimbulkan rasa perih di hatinya, sekaligus membuat dia mengamb...
Ebook di dalam web ini di ambil dari berbagai sumber di internet, untuk menambah pengetahuan tentang komputer dan pemrograman komputer dan memberikan hiburan di waktu senggang dengan membaca cerita silat dan melestarikan cerita-cerita silat indonesia