"Mari kubantu, Locianpwe, peganglah tanganku nanti kutarik keluar." Pak-thian Locu girang, memegang tangan kanan Kun Hong yang segera menariknya keluar dari lubang itu, Akan tetapi begitu dirinya sudah tertolong kakek itu ingat kembali akan pertandingan mereka. Pedang di tangan kanannya tiba-tiba menyambar ke arah leher Kun Hong. Pada saat itu, tangan kanan Kun Hong masih saling berpegang dengan tangan kiri kakek itu, dan pedangnya masih ia pegang dengan tangan kiri, keadaannya amat tidak menguntungkan. Namun berkat nalurinya yang tajam, menghadapi serangan ini ia dapat bereaksi cepat sekali, tangan kirinya mengangkat pedang menangkis sambil menarik kembali tangan kanan yang menolong kakek itu tadi. "Tranggg!" Dua pedang bertemu, pedang putih dan pedang merah, dan... Kun Hong roboh terguling-guling saking hebatnya tenaga kakek ini. Pak-thian Locu tertawa senang, pedangnya terus menyambar ke arah tubu...
Ebook di dalam web ini di ambil dari berbagai sumber di internet, untuk menambah pengetahuan tentang komputer dan pemrograman komputer dan memberikan hiburan di waktu senggang dengan membaca cerita silat dan melestarikan cerita-cerita silat indonesia