Skip to main content

Posts

Showing posts from April 14, 2011

Rajawali Emas 25 - Kho Ping Hoo (tamat)

"Mari kubantu, Locianpwe, peganglah tanganku nanti kutarik keluar." Pak-thian Locu girang, memegang tangan kanan Kun Hong yang segera menariknya keluar dari lubang itu, Akan tetapi begitu dirinya sudah tertolong kakek itu ingat kembali akan pertandingan mereka. Pedang di tangan kanannya tiba-tiba menyambar ke arah leher Kun Hong. Pada saat itu, tangan kanan Kun Hong masih saling berpegang dengan tangan kiri kakek itu, dan pedangnya masih ia pegang dengan tangan kiri, keadaannya amat tidak menguntungkan. Namun berkat nalurinya yang tajam, menghadapi serangan ini ia dapat bereaksi cepat sekali, tangan kirinya mengangkat pedang menangkis sambil menarik kembali tangan kanan yang menolong kakek itu tadi. "Tranggg!" Dua pedang bertemu, pedang putih dan pedang merah, dan... Kun Hong roboh terguling-guling saking hebatnya tenaga kakek ini. Pak-thian Locu tertawa senang, pedangnya terus menyambar ke arah tubu

Rajawali Emas 24 - Kho Ping Hoo

Setelah belasan jurus saling serang, diam-diam Tok Kak Hwesio mengeluh di dalam hatinya. Ia tahu bahwa Song-bun-kwi adalah seorang tokoh besar yang sakti dan yang jauh lebih tinggi ilmunya daripada dia sendiri, akan tetapi sungguh ia tidak mengira bahwa cucunya, seorang pemuda yang usianya baru dua puluhan tahun, sudah memiliki kepandaian begini tinggi dan tenaga yang begini kuat. Di lain pihak, Kong Bu juga merasa sukar untuk menjatuhkan hwesio itu karena dia tak pernah berani melakukan tangkisan terhadap cengkeraman lawan. Dengan cara mengelak tiba-tiba ia dapat balas memukul sehingga biarpun ia dapat mendesaknya dengan hujan pukulan, namun masih kurang cepat dan selalu dapat dielakkan oleh hwesio kosen itu. Apa pula kalau hwesio itu menangkis sambil mencengkeram, ia selalu harus menghindarkan tangannya dan menarik kembali pukulannya. Tiba-tiba ia mendengar suara lirih di dekat telinganya, "Cengkerama