Dengan lengan kanannya, Hek Lojin memeluk pundak cucunya. "Siu Bi, kau benar-benar menggembirakan hatiku. Kau cerdik, kau pintar, kau tahu akan isi hatiku. Benar, cucuku, kau bersumpahlah bahwa kelak kau akan membalaskan hina-an atas diriku ini kepada Pendekar Buta, dan sekarang juga aku akan wariskan kedua Umu itu kepadamu." "Kong-kong, tanpa hadiah apa pun juga, sudah menjadi kewajibanku untuk membalaskan sakit hatimu' Terlalu sekali Pendekar Buta. Sudah buta matanya, buta pula hatinya, menghina orang se-sukanya. Lengan orang dibuntungi, hemmm, padahal kau seorang tua yang baik dan tidak berdosa, apa dikiranya dia seorang saja yang paling pandai di dunia ini? Jangan khawatir, Kek, aku bersumpah, kelak kalau ada kesempatan tentu aku akan membuntungi lengan kirinya, persis seperti yang telah dia lakukan kepadamu." "Orang hutang harus ada bunganya, Siu Bi. Keenakan dia kalau hanya dibuntungi lengan kirinya seperti aku, harus ada tebusan bagi penderitaanku be...
Ebook di dalam web ini di ambil dari berbagai sumber di internet, untuk menambah pengetahuan tentang komputer dan pemrograman komputer dan memberikan hiburan di waktu senggang dengan membaca cerita silat dan melestarikan cerita-cerita silat indonesia