Pada saat itu, selagi Kun Hong berlutut penuh keharuan karena tidak mengira bahwa yang menyuruh rajawali emas menolongnya ternyata adalah susioknya sendiri ini, terdengar kaki-kaki kecil berlari mendekati dan suara yang amat dikenalnya berseru, "Suhu.......!" "A Wan, kau di sini?" Kun Hong memeluk anak itu, girang dan juga heran. "Dan anak ini....... siapakah?" Dia menoleh ke kiri karena telinganya dapat menangkap gerakan seorang anak kecil lagi yang agaknya tadi digandeng oleh A Wan dan sekarang duduk pula di dekatnya. "Suhu, dia adalah Cui Sian, adik kecil yang baik dan lucu......" "Cui San? Anak paman Beng San.......??" Kun Hong sampai berteriak keras saking heran dan kagetnya sehingga A Wan yang tidak tahu apa-apa menjadi bingung. Dengan penuh keharuan tangannya meraih dan di lain saat anak perempuan berusia empat tahun itu telah dipeluknya. Terdengar suara anak perempuan itu, nyaring dan jelas suaranya, tidak seperti anak-anak keci...
Ebook di dalam web ini di ambil dari berbagai sumber di internet, untuk menambah pengetahuan tentang komputer dan pemrograman komputer dan memberikan hiburan di waktu senggang dengan membaca cerita silat dan melestarikan cerita-cerita silat indonesia