"Ha-ha-ha, cucuku. Orang-orang ma-cam kami berdua ini hanya nafsunya saja besar tapi tenaganya kurang, malah su-dah habis tenaganya! Jangan khawatir, kami tak mungkin dapat bertempur lagi, akan tetapi kami belum dapat menentu-kan siapa lebih unggul. He, Bhewakala, apa kau siap melanjutkan adu ilmu?" "Boleh!" jawab Bhewakala dengan suara digagah-gagahkan. "Kalau belum ada yang kalah menang, tentu penasaran dan kelak kalau sama-sama ke alam baka, tak mungkin dapat melanjutkan pertandingan." "Bagus, kau laki-laki sejati, seperti juga aku! Sekarang kita lanjutkan!" "Majulah kalau kau masih kuat Wte»» langkah!" tantang Bhewakala. "Ho-ho-ho, sombongnya si pehdeta koplok! Apa kaukira aku tidak tahu bah-wa kau pun tidak sanggup maju selang-kah pun? Ha-ha-ha, tertiup angin pun kau akan roboh. Kita melanjutkan ilmu, bukan kepalan. Ada Yo Wan di sini, apa gunanya?" Bhewakala tersenyum lebar, matanya yang besar itu berkedip-kedlp. "H...
Ebook di dalam web ini di ambil dari berbagai sumber di internet, untuk menambah pengetahuan tentang komputer dan pemrograman komputer dan memberikan hiburan di waktu senggang dengan membaca cerita silat dan melestarikan cerita-cerita silat indonesia