Tiba-tiba Song-bun-kwi melayang ke depan sambil berseru, "Kun Hong, ingat! Kau bisa mencelakakan dirimu sendiri. Ingatlah dan tekan perasaanmu..........!" Tubuh kakek itu menyambar ke depan dengan maksud hendak memegang pundak Kun Hong dan menyadarkannya. Akan tetapi alangkah kaget dan ngeri hatinya ketika tiba-tiba Kun Hong memapakinya dengan gerakan seperti tadi, tangan kiri mencengkeram dan tongkat membabat. "Aya........... celaka............!" Kakek itu memekik, cepat mengerahkan segenap tenaganya, melejit merendahkan tubuh untuk mengelak daripada sambaran maut tongkat itu sedangkan kedua tangannya dia pergunakan untuk menghantam lengan kiri Kun Hong yang bercuitan bunyinya mengarah iganya. Juga kali ini tak terdengar suara ketika lengan kiri Kun Hong bertemu dengan kedua lengan kakek itu. Akan tetapi akibatnya hebat bukan main. Tubuh kakek itu terlempar seperti selembar layang-layang putus talinya, lalu jatuh berdebuk dalam jarak enam tujuh meter jauhnya sedang...
Ebook di dalam web ini di ambil dari berbagai sumber di internet, untuk menambah pengetahuan tentang komputer dan pemrograman komputer dan memberikan hiburan di waktu senggang dengan membaca cerita silat dan melestarikan cerita-cerita silat indonesia